Cara Menjalani Hidup 24 Jam Sehari

Jangan biarkan 16 jam sehari Anda sia-sia...

Banyak karyawan menganggap 8 jam kerja sehari sebagai ‘harinya’ dan 16 jam lainnya sebagai prolog dan epilog saja.

Menurut Arnold Bennett, dalam buku How to Live on 24 Hours a Day, hal itu sikap yang tidak logis dan tidak sehat.

Itu adalah buku lama. Terbit tahun 1910. Anda bisa membaca ebook-nya secara gratis melalui Project Guttenberg.

Buku itu sebagai kritik terhadap gaya hidup baru kaum kerah putih saat itu. Setelah revolusi industri di Inggris. Keresahan-keresahan itu masih relevan sampai saat ini, di mana medsos dan internet menjadi hiburan di ‘waktu sisa’ selepas bekerja.

Orang mengatakan bahwa waktu adalah uang. Itu adalah pepatah yang tidak tepat. Benar, bahwa waktu dapat menghasilkan uang, tapi sebaliknya, uang tidak pernah bisa membeli waktu sedetik pun.

Modal waktu kita sama untuk semua orang: 24 Jam sehari. Yang membedakan adalah untuk apa waktu itu kita jalani. Apakah untuk aktivitas yang bermakna atau hal yang sia-sia. Apakah untuk peningkatan diri atau untuk hiburan semu.

Orang-orang tidak menyadari, 16 jam adalah waktu yang banyak. Tapi banyak dari kita menghabiskannya tanpa tujuan dan merasa tidak cukup waktu untuk menyiapkan masa depan.

Sepulang kerja dan di akhir pekan, kita menghabiskannya untuk malas-malasan. Mencari hiburan karena Anda merasa telah cukup lama bekerja. Rebahan sambil scroll medsos seharian. Pergi haha hihi dengan teman-teman sampai larut malam.

Hiburan tanpa tujuan itu telah merenggut waktu berharga kita — 16 jam setiap hari itu.

Tiba-tiba saja waktu meluncur cepat. Hari berganti. Tahun berganti. Lalu tiba saat Anda masuk masa pensiun. “Aku tidak sempat untuk menyiapkan diri.”

Zaman medsos membuat kita tidak pernah merasakan bosan. Di antrian. Di kendaraan umum. Saat makan siang. Waktu itu kita isi dengan melihat layar.

Mereka menyita perhatian kita. Setiap tangan Anda memegang smartphone, algoritma mencengkeramnya, membuai Anda untuk berlama-lama menatap layar.

Dampaknya, kemampuan konsentrasi kita menurun. Waktu berlalu tanpa makna. Dan Anda merasakan itu berulang-ulang setiap hari. Tanpa disadari.

Untuk itu, mulai saat ini, ambillah kesadaran Anda. Beri jeda otak Anda dari distraksi medsos. Ambil kertas dan menulislah. Tulis daftar:

  • Apa saja yang akan Anda lakukan setelah pulang kerja.

  • Apa saja yang Anda lakukan setelah bangun tidur di pagi hari.

  • Apa saja yang akan Anda lakukan di akhir pekan.

Pastikan itu bermakna untuk hidup Anda. Pastikan itu berdampak pada kemajuan pribadi Anda.

Hidup dunia begitu singkat. Anda punya pilihan, hidup begitu saja atau hidup bermakna.

Kejarlah minat Anda. Impian Anda yang tertunda. Proyek pribadi Anda. Kerjakan itu di luar 8 jam Anda. Anda adalah orang yang bebas di 16 jam.

Anda saat di 16 Jam itu sama seperti para pekerja mandiri. Solopreneur. Atau Freelancer. Orang bebas membangun diri dan menghasilkan saat itu.

Di tempat saya bekerja, sepulang kerja, banyak karyawan kami masih pergi ke sawah. Ada juga yang mengurusi ayam, kambing, atau sapi piaraannya.

Jika Anda tinggal di kota, Anda punya akses internet, 16 jam itu bisa Anda manfaatkan untuk menghasilkan dari bisnis digital.

Kejar mimpi-mimpi Anda sekalipun lebih banyak kegagalan daripada yang berhasil. Itu jauh lebih baik daripada tidak pernah mencoba.

Kita sering mendengar dari para orang tua, menyesali hidup mereka, karena apa-apa yang tidak mereka lakukan, bukan karena apa yang telah mereka lakukan.

Tulis visi besar Anda dan kejar itu seperti para pahlawan berperang untuk meraih kemerdekaan.

Fokus pada perbaikan diri. Perbarui diri setiap hari. Dari diri Anda yang terakhir kali. Pastikan bahwa hari ini lebih baik daripada hari kemarin. Gunakan prinsip atomic habit yang sangat populer itu.

Jangan khawatir dengan kelelahan. Memiliki kegiatan yang bertujuan dan membutuhkan konsentrasi tidak membuat Anda kelelahan. Tentu Anda tidak harus menghabiskan 16 jam itu seluruhnya untuk terjaga — manusia butuh tidur.

Prinsipnya, isi waktu luang Anda dengan sesuatu yang terencana. Anda akan mengakhiri hari dengan bermakna dan akan memulai hari berikutnya dengan pikiran yang relaks. Sebaliknya, jangan biarkan pikiran Anda menyelam dengan menjelajah medsos tanpa kesadaran penuh dan tidak bertujuan.